Kamis, 10 Maret 2011

Kerang Berumur Ratusan Tahun


Bagaimana rasanya hidup hingga 1000 tahun lamanya. Di Jaman nabi, kisah hidup hingga ratusan tahun ini tentu sekarang sudah akan melewati banyak generasi. Jika dihitung misalnya satu generasi itu berumur 50 tahun, maka ketika berumur 1000 tahun, makhluk itu telah melewati 20 generasi. Tidak hanya anak cucu yang berubah, tetapi ratusan iklim juga akan dirasakannya.
Seperti halnya dongeng kakek nenek dijaman Belanda dahulu, Indonesia kini sudah jauh berubah. Tapi sayang, nenek dan kakek sudah tidak dapat lagi melihatnya. Perubahan era teknologi membuat dunia ini masanya berputar dengan sangat cepat. Dalam dua tahun saja, semua iklim termasuk kebudayaan manusia sudah banyak berubah. Jika Anda hendak bertanya, satu-satunya saksi mata yang bisa bersaksi adalah hewan sejenis kerang yang diberinama quahog. Oleh peneliti disebutkan umur bisa mencapai 400 tahun.
Hewan ini memang tidak akan bercerita bagaimana kehidupan masa lampau, tetapi dari cangkang yang terbentuk penelitilah yang bisa mengungkap misteri perubahan lingkungan dan menceritakan bagaimana bumi ini terus berubah.
Tim ilmuwan dari Bangor University’s School of Ocean Sciences meyakini mereka telah menemukan hewan seperti ini seperti ditulis dalam publikasi di jurnal ilmiah senin (29/10) lalu. Cangkang quahog berhasil ditemukan di pulau Arctica. Hasil rekaman cangkang menunjukkan tumpukan dan perlapisan cangkan hewan menunjukkan pertumbuhan dan perlapisan pada berbagai macam lingkungan yang berbeda. Dalam suasana air dingin di pantai utara pulau, hewan ini bisa hidup lebih dari 400 tahun.
”Saat hewan ini remaja, Ia adalah satu-satunya saksi hidup ketika Raja James I digantikan oleh Ratu Elizabeth I sebagai pemerintah Inggris terbaru,” katanya. Kerang ini juga menjadi pendengar setia lagu-lagu Shakespeare terbaik. Mereka tahu dengan pasti bagaimana saat musik dinmainkan pada musim hujan dan musim kemarau.
Saat ini yang berhasil tercatat dalam Guinness Book of Records untuk hewan yang umur hidupnya terlama adalah cangkang hewan yang hampir sama dengan umur mencapai 374 tahun. ”Terbaru ini dengan perkiraan 405-410 tahun, adalah pemecah rekor,” kata Paul Butler, peneliti ahli bidang sclerochronologist dari bangor. Menurutnya penemuan palig pertama tercatat sebagai pemecah rekor, juga pernah ditemukan pada tahun 1982 dengan umur hanya 220 tahun di daerah Artic. Akhir tahun 2006 lalu tim Paul Butler dan James Scourse berhasil menemukan yang lebih tua.
Al Wanamaker, anggota baru tim Arctica mengatakan, penemuan cangkang ini oleh mereka menjadi pemecah rekor dalam 30 tahun terakhir. Peneliti menduga di daerah kepulauan Islandia masih terus akan ditemukan hewan-hewan lain dengan umur yang lebih lama. Dugaan tersebut diperkuat berdasarkan penemuan umur hewan-hewan yang mencapai 200 tahunan. ”Mereka ditemukan berada di sekitar laut Irish dan laut bagian Utara,” kata Wanamaker.
Kini pertanyaan yang menghinggapi peneliti adalah bagaimana hewan ini bisa hidup begitu lama. Peneliti menduga-duga bahwa ada sesuatu perkecualian dicangkang hewan ini yang mungkin menjadi pertahanan atau semacam mencegah kerusakan dari proses penuaan. ”Jika benar di kepulauan Arctica itu ada model evolusi yang berbeda dan bisa mencegah penuaan, mungkin saja akan ditemukan sebuah jaringan yang masih benar-benar hidup dari proses penuaan,” ujar Chris Richardson, peneliti lain dari Bangor.
Chris menyebutkan bahwa ilmu yang ia pelajari hampir sama seperti para ahli tumbuhan yang mempelajari lingkaran tahun di batang tumbuhan. Secara singkat ketika hewan ini terus tumbuh maka segala lingkungan yang ada disekitarnya juga akan ditampilkan. Kerang tetap tumbuh dan ketebalannya tergantung pada salinitas, suhu dan makanan. Jika tumbuhan memunculkan suasana di lingkungan darat, maka cangkang yang mereka pelajari bisa mencerminkan kehidupan dan lingkungan suasana laut dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar